mata kayu

Ini Dia Sistem Grading Kayu di Amerika Serikat

Kayu, bisa dibagi dalam kelompok hierarkis menurut aspek-aspek tertentu yang digunakan. Misalnya, untuk menentukan estetika, kita bisa melihat dari pola ataupun warnanya. Di Amerika, pengklasifikasian kayu, terutama lumber juga telah dilakukan dengan menggunakan aspek khusus. Bagaimana sistem grading kayu di Amerika tersebut? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Semua produk bisa dinilai menurut aspek-aspek yang melekat padanya. Kualitas produk pun bisa diurutkan berdasarkan penilaian pada aspek-aspek itu. Hal ini juga berlaku pada kayu. Seperti berbagai produk lainnya, kayu juga bisa dilihat menurut berbagai macam aspek seperti ketahanan, kekuatan, hingga warnanya. Aspek-aspek ini selanjutnya bisa dipakai untuk mengurutkan kelas atau grading kayu.

promo produk biovarnish sanding sealer

Grading kayu akan memberikan manfaat besar asalkan dilakukan dengan tata urut yang konsisten. Contohnya, kita mengenal kelas-kelas kayu seperti kayu kelas I, II, III, dan seterusnya. Kelas-kelas tersebut dibedakan berdasarkan kekuatan, ketahanan, hingga kekokohannya. Jati misalnya, jati adalah contoh kayu kelas I. Dibandingkan kayu kelas II, jati jelas lebih berkualitas dan bisa diandalkan untuk kebutuhan yang lebih berat. Dengan demikian, kita bisa memanfaatkan grading atau pengklasifikasian kayu untuk membantu menentukan kayu yang bagus sesuai kebutuhan kita.
Di Amerika Serikat dan Kanada, sistem grading kayu sudah dilakukan oleh berbagai lembaga. NHLA atau National Hardwood Lumber Association adalah salah satu institusi yang melakukannya. NHLA menggunakan kriteria spesifik yang tak digunakan oleh lembaga lainnya. Apa kriteria tersebut dan apa saja kelas kayu menurt NHLA?

Mengenal Sistem Grading Kayu di Amerika menurut NHLA

Ketika Anda hendak membeli kayu di sebuah distributor atau pada agennya langsung, Anda pasti akan disodorkan dengan berbagai jenis pilihan. Pilihan itu bisa dibedakan menjadi kelompok yang kualitasnya paling baik, sedang hingga yang kurang baik. Anda tentu ingin mendapatkan kayu yang paling baik bukan? Eits, jangan tergesa-gesa. Ada baiknya Anda tanya dulu mengenai apa makna kualitas baik pada kayu tersebut. Seperti dijelaskan di atas, grading kayu menggunakan aspek tertentu. Anda perlu tahu mengenai aspek yang digunakan sebelum melakukan pembelian.

NHLA misalnya. Asosiasi lumber tersebut juga memiliki sistem grading tersendiri. Sistem grading kayu menurut NHLA ini telah dibuat sejak 100 tahun yang lalu dan masih bisa digunakan sebagai panduan untuk jual beli lumber di Amerika dan Kanada hingga sekarang. Standar apa yang digunakan oleh lembaga itu?
Jawabannya adalah free defect yield atau persentase area bebas defect. Berbagai defect atau kecacatan seperti mata kayu menjadi pertimbangan NHLA. Semakin mulus kayu dari berbagai kecacatan, peringkatnya akan makin naik. Lembaga ini tidak memperhatikan aspek lainnya seperti kekuatan hingga estetika produk kayu. NHLA selanjutnya membagi grade-grade kayunya menjadi 4 kelompok.

promo produk finishing natural oil dan sanding sealer

Urutan Sistem Grading Kayu di Amerika Serikat menurut NHLA

grade lumber

Firsts and Seconds (FAS)

Kelompok pertama pada klasifikasi menurut NHLA disebut dengan First and Seconds atau FAS. Kayu-kayu yang masuk kategori FAS memiliki potongan yang baik, dengan ukuran paling kecil 6 x 8 inchi. Karena merupakan kelas paling baik, kayu-kayu FAS juga memiliki paling sedikit cacat kayu. Angka yield area bebas defect mencapai 83 1/3 persen. Selain itu kedua sisi kayu juga memiliki kualitas yang sama baiknya, berbeda dengan F1F maupun No. 1 Common.

FAS One Face (FAS1F or F1F)

Sistem grading kayu di Amerika Serikat berikutnya menempatkan F1F atau FAS One Face di tempat kedua. Sebetulnya, salah satu sisi permukaan lumber pada F1F memiliki kualitas sama baiknya dengan FAS. Akan tetapi, pada sisi lainnya kualitasnya jauh lebih jelek. Bahkan ada yang sampai memiliki kualitas No. 1 Common.

F1F adalah kayu yang paling populer di masyarakat karena harga dan kualitasnya yang ideal. Yield atau area bebas defectnya sendiri mencangkup angka 83 1/3 persen sehingga bisa disebut cukup baik.

No. 1 Common

No. 1 Common, seperti halnya F1F memiliki perbedaan tampilan permukaan. Di salah satu sisi No. 1 Common, kualitas kayunya tak sebaik dibanding yang lain. Jadi bila dilihat sekilas tak ada perbedaan besar antara No. 1 Common dengan FAS. Apalagi FAS juga memiliki ukuran sekitar 3 x 4 inchi.

No. 2A Common

Sistem grading kayu di Amerika menempatkan No.2A Common sebagai kategori terakhir. Grade kayu ini diposisikan paling bawah dengan angka free defect yang juga paling kecil. No 2 Common hanya mempunyai sekitar 50% kayu bebas kecacatan seperti knot. Tak mengherankan, umumnya kayu-kayu seperti ini digunakan untuk material bahan decking, parquet, hingga foot steps.

Yang Perlu Diperhatikan

Sebetulnya, pengelompokkan kayu sudah banyak dilakukan dengan memperhatikan berbagai kriteria. Yang dilakukan NHLA sebagai asosiasi di Amerika dan Canada pun cuma salah satunya. Mereka menggunakan kriteria luas free defect yield, dan bukan aspek yang lain seperti kekuatan, estetika, hingga ketahanan. Bagi konsumen, yang terpenting sebetulnya adalah memahami dasar dari pengelompokkan kayu seperti ini.

Jadi, misalnya Anda mencari kayu yang kekuatan dan estetikanya baik, jelas sistem grading kayu di Amerika ini tak bisa dijadikan patokan. Anda tak bisa membeli kayu terbaik versi NHLA dan otomatis mengharapkan kualitas ketahanan kayu yang baik ataupun warnanya yang menarik. Sebab mereka memang tak memperhatikan kedua aspek itu.

Hal kedua yang perlu diingat adalah bahwa kualitas kayu bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kualitas akhir suatu produk. Anda tak bisa membeli kayu terbaik lantas berharap mebel yang Anda buat langsung baik kualitasnya. Ada banyak pertimbangan lain yang harus diperhatikan. Berbagai faktor tersebut mencakup alat-alat hingga bahan woodworking. Lem adalah salah satunya. Pastikanlah berbagai peralatan dan bahan tersebut hadir dengan kualitas yang baik dan digunakan dengan cara yang juga baik.

Perhatikan Adhesive yang Dipakai

lem yang kuat untuk bambu crossbond
Lem aman bebas toluena

Sebagaimana dijelaskan di atas, kualitas adhesive yang digunakan untuk membuat berbagai perabot kayu haruslah memiliki aspek-aspek yang ideal atau berkualitas. Sebab meski hanya sekedar sebagai bahan perekat, nyatanya lem berpengaruh pada berbagai hal pada produk yang direkatkannya. Idealnya, lem yang bagus adalah lem yang:

1. Mudah digunakan dan tak membutuhkan alat dan bahan tambahan
2. Sangat kuat daya rekatnya
3. Tahan lama dan memiliki ikatan yang stabil
4. Tahan air, apalagi untuk outdoor. Lem juga harus heavy duty
5. Tahan solvent
6. Tahan panas
7. Memiliki kecepatan kering yang ideal
8. Cover area luas
9. Murah
10. Tidak menyebabkan glue line
11. Tak mengandung zat membahayakan, aman dan ramah lingkungan

Jadi bisa disimpulkan, bahwa bila Anda ingin menghasilkan produk yang kualitasnya baik, maka perhatikanlah kelas kayu serta kualitas bahan perekat yang digunakan. Baik memperhatikan sistem grading kayu di Amerika ataupun menggunakan lem yang baik adalah hal yang sama pentingnya.

Semoga bermanfaat.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *