Waspadai Lem Kayu Berformalin!

Hati-hati! Saat ini juga, bisa jadi Anda sedang terpapar lem kayu berformalin. Anda mungkin tak akan merasakan gejala apa-apa. Namun secara berkelanjutan, fisik dan mental Anda akan lebih cepat mengalami penurunan fungsi.

Waspadai lem kayu berformalin
Waspadai lem kayu berformalin

New York Times pada 3 Mei 2015 melaporkan bahwa EPA (Environmental Protection Agency) mendapat protes dari banyak perusahaan mebel raksasa. Lembaga pengawas lingkungan Amerika Serikat tersebut harus mengalami protes akibat kebijakan yang diterapkan: pelarangan lem kayu berformalin dan berbagai produk lainnya yang mengandung zat berbahaya tersebut.

Apa yang dilakukan EPA sendiri bukannya tanpa sebab. Peraturan tersebut lahir karena terjadinya keracunan besar-besaran pada korban badai Katrina. Para korban yang ditampung di sebuah gedung mengeluh sakit setelah beberapa waktu tinggal di gedung tersebut. Setelah diselidiki, disimpulkan bahwa terdapat zat beracun pada gedung yang menguar pada udara ruangan berupa formalin. Asal formalin sendiri diduga bersumber dari produk-produk seperti cat hingga lem kayu.

Karena hal itulah, EPA menyusun pelarangan baru tersebut. Namun tak disangka-sangka, penentangan yang terjadi sangat keras. Bahkan negara China yang banyak mengimpor produk ke AS ikut komplain. Ini jelas mengindikasikan bahwa memang banyak produk berformalin termasuk lem kayu berformalin yang beredar di pasaran. Kecurigaan ini pun makin menguat bila kita menilik kembali laporan yang dirilis Elsevier Science Ltd dengan judul Wood: Adhesive pada tahun 2002. Pada makalah tersebut diungkap 60% dari total permintaan lem kayu di pasaran dipenuhi oleh lem kayu berformalin.

Lem kayu berformalin dapat menyebabkan kanker
Lem kayu berformalin dapat menyebabkan kanker

Padahal, kandungan formalin jelas amat membahayakan. Formalin terbukti sebagai salah satu zat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker. Dalam banyak kasus, paparan formalin memang tak begitu nampak. Namun secara berkelanjutan, mereka yang terpapar zat ini dapat mengalami penurunan fungsi fisik dan mental. Ini jelas perlu diwaspadai, apalagi pada anak dan janin yang masih dalam proses pertumbuhan.

Atas kisruh akibat protes yang terjadi, pada akhirnya EPA memang tidak sampai membatasi formalin dalam berbagai produk termasuk lem kayu. EPA hanya menetapkan batas aman penggunaan formalin saja. Meski demikian, tentu tetap akan lebih baik apabila kita memilih produk dengan lem kayu bebas formalin. Apalagi, peraturan ini baru berlaku di negeri paman Sam. Di Indonesia? Kita sebagai konsumen dituntut harus cerdas memilih karena lem kayu adalah produk yang amat jamak digunakan di perabot-perabot.

Akan lebih baik lagi sebenarnya, bila konsumen Indonesia bersatu. Kita bisa mengawalinya dengan memesan perabot bebas lem kayu berformalin. Awalnya, mungkin permintaan kita tak akan dituruti atau malah ditertawakan. Namun, peningkatan permintaan lem kayu bebas formalin jelas pada akhirnya akan didengat oleh perusahaan mebel. Sehingga opsi mebel yang bebas dari lem kayu berformalin pun bisa menjadi kenyataan. (*)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *